BAB II LINGKUP HONGKONG, SHENZEN< BRUNEI
II.1 Lingkup Hong Kong
Hong Kong (Mandarin:
香港 ; Pinyin: Xiānggǎng; resminya Daerah
Administratif Khusus Hong Kong) merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus yang
merupakan bagian dari negara Republik Rakyat Tiongkok, satunya lagi
adalah Makau.
Pada tanggal 1 Juli 1997, daerah ini secara
resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya
kepada Republik Rakyat Tiongkok.
Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong Kong adalah koloni Britania Raya. Di
bawah kebijakan Satu Negara Dua Sistem ciptaan Deng Xiaoping,
Hong Kong menikmati otonomi dari pemerintah RRT seperti pada sistem hukum,mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang
tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani oleh Beijingadalah pertahanan nasional dan hubungan
diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50
tahun dihitung dari tahun 1997.
Hong Kong terdiri dari Pulau Hong Kong, Kowloon,
dan New Territories jika
diurutkan dari selatan . Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di
seberang Sungai Sham Chun (Sungai
Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong Kong, Pulau Lantau adalah
yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya
adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau.
Semenanjung Kowloon menempel
ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok
daratan di seberang Sungai Sham Chun (Sungai
Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan
pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar
populasinya. Ap Lei Chau merupakan
yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.
Sebagian besar penduduk Hong
Kong beragama Buddha 700.000, Katholik 353.000,
Protestan 320.000, Islam 90.000, Hindu 40.000, Sikh 8.00, Yahudi 4.000.
Hong Kong dilayani oleh Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun
lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut
menggantikan Bandara Internasional Kai Tak pada
tahun 1998 dan
menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong,
dan Hong Kong Express.
Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai
yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang.
Hong Kong juga memiliki sistem
transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta api, bus, tram, feri, dan taksi. Hampir semua
layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation
Limited yang mengelola MTR dan Kowloon-Canton
Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah
satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan bus dikelola oleh 5
operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London dan Singapura.
Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG.
Layanan feri yang paling
dikenal adalah Star Ferry yang
menyeberangi Victoria Harbour antara Tsim Sha Tsui, Central, Wan Chai,
dan Hung Hom.
Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis pada tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulan September 2005.
II.2 Lingkup Shenzen
SHENZHEN
Shenzhen (Cina : 深圳) adalah sebuah kota besar di
selatan China Southern's Guangdong Province, terletak tepat di utara Hong Kong. Daerah menjadi China pertama dan salah
satu yang paling sukses-Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini juga memegang sub-provinsi Status administrasi, dengan kekuatan
sedikit lebih rendah dari provinsi.
Cityscape yang modern
Shenzhen adalah hasil dari perekonomian yang dinamis dimungkinkan oleh cepat investasi
asing sejak lembaga kebijakan
"reformasi dan keterbukaan" pembentukan KEK pada akhir tahun 1979,
sebelum yang itu hanya sebuah desa kecil. Kedua
warga negara Cina dan asing telah menginvestasikan sejumlah besar uang di
Shenzhen SEZ. Lebih dari US $ 30
miliar dalam investasi asing telah pergi ke kedua usaha milik asing dan
campuran, pada awalnya terutama di bidang manufaktur tetapi baru-baru di
industri jasa juga. Shenzhen kini
dianggap salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Menjadi pusat keuangan utama
daratan China selatan, Shenzhen adalah rumah bagi Bursa Efek Shenzhen serta markas berbagai perusahaan teknologi tinggi. Shenzhen juga merupakan salah satu pelabuhan kontainer tersibuk di China.
Geografi
Shenzhen terletak di Delta Sungai Pearl, berbatasan Hong
Kong ke selatan, Huizhou di utara dan timur laut dan Dongguan di utara dan
barat laut. Kota ini meliputi
area seluas 2.050 kilometer persegi (792 sq mi), termasuk daerah perkotaan dan
pedesaan, dengan populasi total 14 juta pada tahun 2008.
Kota ini awalnya merupakan
daerah perbukitan, dengan lahan agraria subur. Namun, setelah menjadi zona ekonomi
khusus pada tahun 1979, Shenzhen mengalami perubahan besar dalam lanskap. Desa nelayan sekali berbukit kini
digantikan oleh tanah sebagian besar datar di daerah pusat kota, dengan hanya
Lianhua Shan (Lotus Hill), Bijia Shan (Bijia Mountain) dan Wutong Shan hanya
tiga tempat yang memiliki semacam elevasi dilihat dari satelit. Dengan masuknya pendatang dari daratan
China, Shenzhen mengalami booming tahap kedua, dan sekarang memperluas perifer
dan bukit-bukit di sekitarnya seperti Mission Hills sekarang sedang diratakan
untuk membuat lahan untuk pembangunan yang lebih.
Shenzhen terletak di
perbatasan dengan Hong Kong SAR melintasi Sungai Sham Chun dan Sha
Tau Kok River, 100 kilometer (62 mil) tenggara ibukota provinsi Guangzhou, 60 kilometer (37 mil)
selatan kota industri Dongguan dan 60 kilometer (37 mil) utara-timur
laut dari kota resor Zhuhai.
Tata Kota
Kota
Shenzhen adalah contoh perencanaan kota yang ideal. Dari penduduknya pada tahun
1979 hanya 30 rb jiwa dan sekarang tahun 2012 sudah mencapai 12 juta jiwa.
Dengan income per capita 13.581 $US, pertumbuhan ekonominya yang sangat
fantastis yaitu 25,8% pada tahun 2011, sementara China secara keseluruhan
adalah 9,8%. Kota Shenzhen adalah salah satu dari 4 kota lainnya seperti
Beijing, Guangzho, dan Shanghai. China sendiri kini adalah kampium ekonomi
dunia dengan menjadi no 2 di dunia setelah Amerika Serikat dan mengalahkan
Jepang serta negara-negara Eropa.
Yang menarik
dari tata kota Shenzhen adalah pengelompokan bangunannya, di sini ada Zona
Perdagangan Bebas Shenzhen (Shenzhen Free Trade Zone) dan Kawasan Industri
Teknologi Tinggi (Shenzhen High-Tech
Industrial Park). Perguruan Tinggi pun terkumpul dalam satu kawasan besar. Sebanyak 8 (delapan)
perguruan tinggi terkumpul di kawasan ini, sehingga mereka bisa saling berbagi
dalam penyediaan fasilitas mahasiswa seperti kolam renang, aula, gedung olah
raga, asrama mahasiswa, taman dll. Sekali lagi lingkungan asri menghiasi
kawasan ini, taman tertata rapi dilengkapi dengan danau yang banyak sekali
ikanya. Kawasan ini mudah dijangkau karena adanya bus kampus dan stasiun kereta
bawah tanah (dalam penyelesaian).
Pariwisata
Wisata pantai di Shenzhen
yang paling terkenal adalah pantai Dameisha. Banyak wisatawan yang melepas
lelah dan bemandi rian di pantai yang sangat bersih sekali.
Wisata budaya ada di dua
tempat, yaitu di China Folk Culture Villages dan di Window of The World. Di
China Folk Culture Villages selain menampilkan replika rumah-rumah adat yang
ada di China, juga yang sangat ditunggu-tunggu pengunjung adalah show drama
tari secara kolosal. Tarian ini dimainkan oleh 500-an pemain dengan tata
panggung, tata cahaya, tata busana, dan dekorasi dibuat sangat apik dan sempurna.
Tarian semi kontemporer yang kolosal ini berbasis budaya China yang sudah turun
temurun, misalnya permainan kung fu dan akrobat. Saya sangat kagum dengan
pertunjukkan ini, tentu itu sudah mahfum. Yang menambah kekaguman saya lagi
adalah managemen pengelolaan objek wisata ini. Mulai dari akses masuk, parkir
kendaraan, penataan ruang wisata, penataan tempat makan, kamar kecil, serta
pertunjukkannya itu sendiri. Semuanya serba bersih dan serba tertib.
II.3 LingkupBrunei
BRUNEI DARUSSALAM
Brunei Darussalam atau Brunei Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info)
/bruːˈnaɪ/, nama resmi: Negara Brunei Darussalam, (bahasa Malaysia: Negara
Brunei Darussalam, Jawi: نڬارا بروني دارالسلام),
adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau
Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau
Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan.
Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaitu
Sarawak.
Saat ini, Brunei Darussalam memiliki
Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura,
sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter
Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima
di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes
menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena
memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga
terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam,
baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Geografi
Brunei terdiri dari dua bagian yang
tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih
besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu
bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari
bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan.
Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang
menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait,
kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh
fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub
Panaga yang terkenal terletak di sini.
Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa,
dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat
sepanjang tahun.
Demografi
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk
Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan
yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih
kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-bahasa
yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa
Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas dan hampir 90% fasih
dengan Bahasa Inggris, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar
dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia.
Islam ialah agama resmi Brunei, dan
Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut
termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta
agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).
Komentar