Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

USULAN PELESTARIAN SETU BABAKAN

Gambar
USULAN PELESTARIAN SETU         A.     Kesimpulan Kawasan Setu Babakan ini merupakan salah satu lokasi yang harus dilestarikan, agar generasi selanjutnya dapat memahami dan mengetahui keberadaan dari bangunan ini. Untuk sekarang ini, dalam upaya pelestariannya sudah cukup baik. Kawasan ini menjadi salah satu tempat wisata yang dapat menambah wawasan pengunjung akan tradisional betawi. B. Pelestarian Sebagai Kawasan Cagar Budaya Sejak dari awal masa penetapan sebagai cagar budaya Betawi, kawasan Setu Babakan telah banyak kehilangan esensinya seiring dengan perkembangan jaman. Modernisasi dalam berbagai bidang turut mendorong pudarnya semangat akan kebudayaan pada berbagai aspek. Salah satu yang paling memprihatinkan adalahnya mulai menghilangnya arsitektur Betawi yang merupakan ciri utama dari kebudayaan Betawi, maka dari itu bebrapa usulan pelestarian bagi kawasan Setu Babakan dalam kapasitasnya sebagai cagar budaya adalah sebagai berikut: 1.        Pendirian sua

Gambaran Kawasan Setu Babakan

Gambar
A. Setu Babakan Setu Babakan  atau  Danau Babakan  terletak di  Srengseng Sawah , kecamatan  Jagakarsa ,  Jakarta Selatan ,  Indonesia  dekat Depok  yang berfungsi sebagai pusat  Perkampungan Budaya Betawi , suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta , yaitu budaya asli  Betawi . Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari  Sungai Ciliwung  dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu. Setu Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Perkampungan yang terletak di selatan Kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung.

TELAAH TEORITIS

TELAAH TEORITIS Arsitektur menempatkan fakta kesejarahan dan makna bangunan bagi kehidupan manusia dengan upaya memelihara teknis serta nilai fungsinya. Pelestarian bangunan bersejarah harus membuka penafsiran baru akan makna baru. Berarti harus diimplemntasikan konsep-konsep dalam perencanaan dan perancangan arsitektur seperti keterkaitan antarkeberadaan bangunan dan eksistensi pemakainya menyangkut kenyamanan. Dasar Pelaksanaan Konservasi       Pelaksanaan konservasi mengacu prinsip utama mempertahankan karakter fisik yang ada dan memberikan manfaat baru. Skala atau lingkup konservasi dapat meliputi : 1.      Suatu kota atau desa secara keseluruhan (historic town or village) misalnya desa adat Tenganan di Bali, Kampung Naga 2.      Suatu daerah bagian kota (historic town distric) misalnya Kota Lama Semarang, Kompleks Keraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta 3.      Bangunan atau karya arsitektur tunggal, misalnya Lawang Sewu dan mesjid Kauman 4.      Rumah Museum (h